Jakarta, dobeldobel.com - Kelanakuliner.com
Mencari makanan populer khas Solo seperti Sate Kambing dan Tongseng kini di Jakarta tidaklah sulit. Hampir bisa dipastikan setiap jalan raya besar pasti ada tempat panganan dari bahan daging kambing atau ayam ini bisa kita dapatkan. Tapi permasalahannya adalah bisakah Anda mendapatkan yang mempunyai rasa kelas atas dengan harga kelas bawah?
Ada satu tempat yang memang menawarkan makanan favorit penggemar daging kambing bakar kecil-kecil atau yang dikenal sate dan tongseng ini di bilangan Jakarta Timur maupun Bekasi. Nama tempat tersebut adalah SATE & TONGSENG PAK BUDI.
Jangan salah, Pak Budi bisa jadi akan melayani Anda tanpa ragu bila kebetulan Anda sedang beruntung. Istimewanya adalah bila Anda terbiasa memesan tongseng, maka sama halnya Anda memesan sate. Berapapun banyak porsi tongseng yang Anda pesan, maka jumlah satenya tetap sama hingga kapanpun. Itulah prinsip dasar pak Budi (yang ternyata bernama asli Senen Riyanto), bahwa kejujuran adalah segalanya bagi dirinya melayani pelanggan.
Karena adalah hal yang sangat memalukan, bila ada pelanggan yang memesan Tongseng, kemudian biasanya dia mendapat 5 tusuk daging sate kambing ataupun ayam sesuai dengan selera, tanpa diketahui oleh sang pelanggan jumlah satenya dikurangi 1 jadi 4 tusuk saja. Mungkin sekali dua tidak ketahuan, tapi "efek" tidak berkahnya itulah yang selalu dihindari Senen Riyanto.
Bapak dari anak yang bernama Budi ini yang kemudian akrab dipanggil rekan-rekannya dengan sebutan pak Budi (Bapaknya Budi) memang sejak tahun 1985 telah berjuang keras dan ulet berdagang kaki lima masakan tongseng maupun sate kambing. Dan dari hasil dari kerja keras dan ketekunannya selama lebih dari 24 tahun maka tak perlu heran bila kini pelanggannya selain kebanyakan orang biasa banyak juga yang dari kalangan pejabat tinggi. Taruhlah seperti Sri Mulyani, sang menteri kabinetnya SBY, termasuk SBY sendiri yang juga termasuk PSK (Weittt jangan salah sangka om!... PSK adalah singkatan Penggemar Sate Kiloan... hehehehe unik ya?).
Dulu pun ketika jamannya Presiden Soeharto masih berkuasa, sate dan tongseng pak Budilah yang dipesan jauh-jauh dari Solo untuk disantap pak Harto dan tamu kehormatannya. Terutama Thengkleng buatan pak Budi, yang dulunya mangkal kaki lima di Jl. Penataran.
Kisah perjalannya yang susah sempat diceritakan langsung kepada kelanakuliner.com, bagaimana ia selalu dipandang hina oleh lingkungannya karena berdagang sate, bahkan sempat dia tidak dikasih hutangan rokok oleh tetangganya karena status pekerjaannya. Tapi Senen Riyanto pantang menyerah, dengan semangat dan keinginannya untuk memperbaiki hidup apalagi karena ia menikah muda dan didorong oleh kelahiran anaknya yang pertama dan ia beri nama Budi dari istrinya yang bernama Kanti Rahayu, ia mulai melanjutkan berdagang Sate dan Tongseng dengan bumbu khas Solo.
Bila dulu saat susah dia susah sekali mendapatkan dukungan dan bantuan baik pihak bank maupun siapa saja, maka kini semenjak warung Sate dan Tongsengnya ramai dikunjungi pelanggannya, maka sponsor pabrik Kecap Bango mengajaknya bekerja sama, demikian pula pihak perbankan banyak yang menyodorkan bantuan pinjaman untuk membuka cabang berikutnya.
Saat diwawancarai saja, Senen sempat dihubungi oleh seorang rekannya yang menawarkan tanah untuk dibelinya, namun dengan ramah dia mengatakan bahwa dia sedang mempersiapkan pernikahan anaknya, Budi yang baru saja selesai diwisuda dari Kampus Trisakti dengan meraih gelar Sarjana Akuntansi.
Ada prinsipnya Pak Budi selain kejururan sebagai andalan utama, yakni tentang kualitas makanan dan rasa. Kalau mau berdagang makanan seperti saya dan disukai oleh pelanggan adalah, Berani Enak dan Berani Murah. Maka bisa dipastikan yang belanja akan lebih banyak yang datang. Hal ini bisa dibuktikan banyaknya kunjungan kendaraan roda dua (motor) dan pejalan kaki yang menggunakan kendaraan umum dibandingkan yang bermobil (walaupun terkadang pelanggan yang berkendaraan roda empat membludak).
Kiat saya mudah saja, lebih baik saya memasang harga yang terjangkau oleh mereka yang berkendaraan motor, namun pelayanan dan menu makanan kami bisa juga dinikmati kalangan bermobil. Daripada saya memasang harga tinggi, dan hanya kalangan bermobil saja yang mampu, tapi pengunjungnya sedikit. Percuma dan bisa banyak kehilangan pelanggan baru.
Satu lagi rahasia bumbunya, yakni selalu dia menggunakan kecap Bango, ujarnya berpromosi. Karena rumah makannya yang kini ada 5 tempat ini mungkin hanya yang di Pusat di Jl. Pahlawan Revolusi, depan kantor Pos saja yang didukung penuh bilboard Neon Box Kecap Bango. Dan jangan kaget, selama sebulan sedikitnya pak Budi menggunakan 300 galon Kecap Bango. Pantas saja, Kecap bango tak mau kehilangan pelanggan istimewa seperti Pak Budi.
Itulah sebabnya, Kecap Bango mengajak sang pedagang ulet Sate & Tongseng ini dalam cara Jajanan Bango di Senayan setiap eventnya diselenggarakan. Dan hebatnya lagi, dalam acara Jajanan khas Bango yang dibuka pukul 9.00 pagi, Lapak Tongseng dan Satenya Pak Budi pasti antri dipenuhi pelanggan jauh sebelum jam pembukaan. Pasalnya, mungkin hanya jajanan Sate dan Tongseng Pak Budi yang mematok harga sangat murah tapi para penggemar sate maupun tongseng bisa puas. Perlu dicatat dan ditiru oleh kita bersama, bahwa harga rendah atau BERANI MURAH namun kualitas dan rasa tinggi atau BERANI ENAK, itu saja rahasia sukses kalau mau jadi pengusaha rumah makan yang bakalan ramai pengunjungnya, demikian jelas lelaki berusia 45 ini mengakhiri pertemuan dengan saya. Tak lupa ia memberi saya dua bungkus sate dan tongseng yang saya bawa pulang untuk saya nikmati beserta keluarga.
Sidik Rizal.
Sate & Tongseng Pak BUDI
menerima pesanan Resepsi dan Pesta serta catering perhotelan
Rumah Makan
Pusat:
- Jl. Pahlawan Revolusi, depan Kantor Pos
HP. : 0813.0111.851 / 0813.294.000.46
Telp. (021) 866.02157
Cabang:
- Jl. Pahlawan Revolusi, Apotik Kimia Farma - Telp. 0812.107.97432
- RC Veteran - Bintaroc - Telp. (021) 737.0709
- Jl. HM. Joyo Martono - Bekasi Timur - Telp (021) 883.56668
- Jl. Penataran, Jakarta Pusat - Telp (021) 886.02157
-------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan Terkait dengan Warung Sederhana Sate & Tongseng Pak Budi
Berpetualang di Festival Bangau
sumber: Agustiyanto Blogs
Tanggal 23 Mei yang lalu di kawasan Parkir barat Gelora Bung Karno terdapat festival kuliner yang diselenggarakan oleh kecap bangau. Berbagai Hidangan tersedia disana, dari sate, tongseng, martabak, soto, angkringan, nasi timbel, nasi uduk, nasi goreng dan bahkan es goyang yang turut meramaikan acara tersebut.
Dengan seting tempat berjejer-jejer pengunjung diijinkan memilih hidangan yang memiliki harga yang sama seperti di tempat aslinya, selain itu tersedia meja makan yang diseting untuk bersama-sama.
Pada kesempatan tersebut kami mencoba merasakan Warung Sate & Tongseng sederhana Pak Budi, memiliki rasa enak dan gurih. Daging sangat empuk dan rasa bumbu meresap tajam sehingga pantas kalau harus mengantri panjang untuk menikmati hidangan tersebut.
Jajan Enak di Festival Jajanan Bango
Fotografer -Odilia Winneke
Tanggal 23 Mei-24 Mei lalu, Festival Jajanan Bango untuk kelima kalinya kembali digelar di Jakarta bertempat di Plaza Selatan Gelora Bung Karno. Lebih dari 50 penjual makanan tradisional unggulan dari berbagai daerah di Indonesia memeriahkan festibal yang bertema 'Festival Kelezatan Sepenuh Hati' ini. Apa saja suguhan dari festival ini?
Tongseng disajikan panas dengan nasi putih akan membuat kita kenyang dan puas. Kedepan tentu acara akan lebih seru sehingga sayang apabila di lewatkan begitu saja.
Warung Tongseng & Sate Sederhana Pak Budi termasuk yang banyak dijejali pembeli. Tongseng diracik lansung di depan pembeli. Demikian juga sate kambingnya yang empuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar